Chika, Anjing yang Manja Itu Kini Telah Pergi
Tidak ada hujan, tidak ada petir. Hari ini sungguh sangat nyaman bagi saya. Sama sekali tidak ada firasat apa-apa. Tetapi siapa yang menduga? Ternyata Chika, anjing yang dipelihara oleh teman yang saya anggap kakak saya sendiri kini sudah tiada.
Tadi sore, sekitar pukul 17.00 WIB, ia mati karena menggigit kabel listrik. 
Kematiannya dimulai saat Chika dan Sem, kedua nama yang diberikan untuk anjing yang dipelihara oleh teman saya itu ingin mengejar tikus. Mereka mengejar-ngejar tikus karena anjing tackle sangat suka sekali mengejar tikus. Saya tidak tahu persis bagaimana ceritanya. Namun, singkat cerita Chika menggigit kabel lemari es yang ada di dekatnya. Ia tersengat listrik dan kemudian mati.
Ia sekarang dikubur di halaman rumah teman saya.
Sedih sekali rasanya mendengar kabar ini. Saya dan Chika sedang mulai kenal. Chika adalah anjing yang sangat manja, tipikal anjing yang saya suka. Ketika saya datang, ia selalu mendekati saya seolah ingin mengajak bermain. Tidak hanya itu, ketika saya duduk, ia selalu menjilati kaki saya seolah ia sangat sayang dengan saya.
Selain itu, kesedihan saya bertambah ketika melihat ia meninggalkan anak-anaknya yang baru berusia 14 hari. Tadi saya baru lihat bahwa mereka baru mulai membuka mata. Masih sangat butuh susu dari ibunya. Tetapi mereka sekarang tidak bisa lagi mendapatkannya.
Semoga tidak akan terjadi hal serupa lagi.
Kematiannya dimulai saat Chika dan Sem, kedua nama yang diberikan untuk anjing yang dipelihara oleh teman saya itu ingin mengejar tikus. Mereka mengejar-ngejar tikus karena anjing tackle sangat suka sekali mengejar tikus. Saya tidak tahu persis bagaimana ceritanya. Namun, singkat cerita Chika menggigit kabel lemari es yang ada di dekatnya. Ia tersengat listrik dan kemudian mati.
Sedih sekali rasanya mendengar kabar ini. Saya dan Chika sedang mulai kenal. Chika adalah anjing yang sangat manja, tipikal anjing yang saya suka. Ketika saya datang, ia selalu mendekati saya seolah ingin mengajak bermain. Tidak hanya itu, ketika saya duduk, ia selalu menjilati kaki saya seolah ia sangat sayang dengan saya.
Selain itu, kesedihan saya bertambah ketika melihat ia meninggalkan anak-anaknya yang baru berusia 14 hari. Tadi saya baru lihat bahwa mereka baru mulai membuka mata. Masih sangat butuh susu dari ibunya. Tetapi mereka sekarang tidak bisa lagi mendapatkannya.
Komentar
Posting Komentar