Hati-hati dengan kalimat "Kampus Bebas Rokok"
Beberapa waktu yang lalu, saya melihat plang yang ada di salah satu fakultas kesehatan di sebuah universtas besar di Yogyakarta. Di plang itu terdapat kata-kata: "Kampus Bebas Rokok". Melihat plang tersebut, saya menjadi ingat bahwa di kampus saya juga terdapat plang yang sama maknanya, tetapi kalimatnya berbeda: "Kampus Ini Bebas Asap Rokok". Kalimat tersebut membuat saya berpikir dan merasa sangat memaklumi adanya slogan tersebut dalam kedua kampus itu. "Ya, maklum saja ada plang seperti itu, kan di sini fakultas kesehatan. Rokok kan sangat merugikan kesehatan. Kalau di kampusku, gak bolehnya ngrokok di kampus karena kampus Kristen mungkin. Setauku, sudut pandang Kekristenan berpendapat bahwa rokok itu dosa karena tidak baik untuk kesehatan, sehingga dapat merusak tubuh, yang seharusnya dijaga", pikir saya yang sok bijak. 
Ketika saya masuk dan melihat-lihat ke dalam fakultas tersebut, saya melihat ada yang sama lagi selain slogan antara kampus saya dengan kampus itu. Hal kedua yang sama adalah saya melihat banyak yang merokok juga di kampus itu. Ketika melihat situasi yang sama di tempat yang sudah ada slogan-slogan pelarangan merokok secara halus, saya mulai berpikir dan merenungkan baik-baik.
Apakah ini manusianya yang bebal, atau sistemnya yang salah, atau mungkin manusianya tidak tahu adanya slogan tersebut?
Setelah berpikir agak lama, saya mendapatkan sebuah kesimpulan yang menarik: Manusianya bebal dan pura-pura tidak tahu, bahkan tidak mau tahu dengan slogan-slogan tersebut, tetapi juga kalimat yang terdapat dalam slogan tersebut memiliki sebuah kelemahan.
Mereka bisa saja merokok di tempat yang memiliki slogan seperti itu karena slogan itulah yang menyuruh mereka merokok. Kampus bebas rokok, bisa juga diartikan rokok dalam kampus tersebut bebas. Berarti, rokok boleh ada dimana saja, kapan saja dalam kampus tersebut. Begitu bukan?
Atau slogan Kampus ini bebas asap rokok, bisa juga diartikan asap rokok bebas di kampus ini. Artinya, asap rokok boleh ada dimana saja di kampus itu. Ya, kan?
Ketika saya masuk dan melihat-lihat ke dalam fakultas tersebut, saya melihat ada yang sama lagi selain slogan antara kampus saya dengan kampus itu. Hal kedua yang sama adalah saya melihat banyak yang merokok juga di kampus itu. Ketika melihat situasi yang sama di tempat yang sudah ada slogan-slogan pelarangan merokok secara halus, saya mulai berpikir dan merenungkan baik-baik.
Setelah berpikir agak lama, saya mendapatkan sebuah kesimpulan yang menarik: Manusianya bebal dan pura-pura tidak tahu, bahkan tidak mau tahu dengan slogan-slogan tersebut, tetapi juga kalimat yang terdapat dalam slogan tersebut memiliki sebuah kelemahan.
Mereka bisa saja merokok di tempat yang memiliki slogan seperti itu karena slogan itulah yang menyuruh mereka merokok. Kampus bebas rokok, bisa juga diartikan rokok dalam kampus tersebut bebas. Berarti, rokok boleh ada dimana saja, kapan saja dalam kampus tersebut. Begitu bukan?
Seharusnya No Smoking ^_^
BalasHapusseharusnya begitu.. :D
BalasHapuswahahahahhahahaa......iso ambigu kuwi makna ne rob, kwkwkw
BalasHapus@willy:
BalasHapusmaka dari itu will..hahahha..