Derita Pergantian Kurikulum

Pergantian kurikulum yang dilakukan Program Studi (Prodi) dimana saya kuliah sejak semester lalu, baru terasa dampaknya sekarang dan beberapa teman-teman saya yang notabene mahasiswa tingkat akhir. Kami sudah mengambil semua matakuliah yang wajib untuk diambil selama menempuh pendidikan Strata-1 (S1), dan matakuliah-matakuliah lain yang memang merupakan syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana. Seharusnya, semester ini (bagi angkatan kami, semester ini adalah semester 8 ke atas), kami hanya berkonsentrasi dengan Skripsi atau Tugas Akhir, dan (mungkin) Kerja Praktek bagi yang belum mengambilnya. Tidak ada kuliah lagi, tutup teori, begitu orang-orang mengistilahkannya.

Namun, karena kurikulum baru mewajibkan untuk mengambil salah satu matakuliah humaniora wajib yang ditawarkan Prodi (matakuliah humaniora wajib tersebut adalah HAM dan Demokrasi (3 SKS), Pendidikan Seni (3 SKS), Pendidikan Seni Musik (3 SKS), Pendidikan Perdamaian (3 SKS)), kami juga harus mengambil salah satunya. Padahal, semester ini, dari keempat matakuliah tersebut yang ditawarkan hanya HAM dan Demokrasi serta Pendidikan Perdamaian saja. Nasib angkatan tua. Harus kuliah lagi, demi memenuhi syarat mendapat gelar Sarjana. Hadoh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuka File Laporan SPT Tahunan dengan Ekstensi XFDL

Mengambil File di Folder Cache Google Chrome Browser pada Windows XP

OSPOS: Aplikasi Kasir Gratis Berbasis Open Source untuk UMKM

Apartemen Murah di Singapura

Cara Attach File pada File PDF

Cozy Copy 24: Sarana Mencetak yang Murah dan Sewaktu-waktu

"Waiting to Join" BBM Grup yang Mengganggu

70 tahun Indonesia Merdeka

Masalah OS Mikrotik Versi 5.11 pada RB450G

Ide Bisnis #1: Berbisnis dari Software Open Source