Hati-hati dalam Mengupgrade Versi OS pada Device Jaringan
Tidak selalu meng-upgrade OS pada device, khususnya device jaringan itu baik. Ini adalah pengalaman saya. Updgrade OS yang disediakan oleh vendor itu pasti untuk memperbaiki kesalahan pada versi OS yang sebelumnya. Namun, permasalahannya, apakah versi OS yang terbaru itu 'dapat diterima' oleh device lain yang berhubungan? Apakah versi OS yang terbaru itu tidak memiliki bug sama sekali? Jawabannya belum tentu.
Ketika saya mencoba memperbaiki sebuah jaringan internet di sebuah Rumah Sakit di Yogyakarta, saya menemukan ketidakcocokan versi OS terbaru yang coba digunakan pada router Mikrotik yang dijadikan sebagai core router, untuk menghubungkan jaringan lokal dengan Internet Service Provider (ISP) dengan device yang ada pada ISP. Indikasinya, trafik internet tinggi (mencapai batas maksimal, bahkan melebihi) padahal tidak digunakan sama sekali. Ketika diganti dengan device lain dengan versi OS yang lebih rendah, trafik internet menjadi normal ketika tidak digunakan (mendekati nol).
Tidak hanya itu. Ketika tetangga saya meminta tolong saya untuk memperbaiki jaringan internet di rumahnya dengan ISP yang sama, saya juga mencoba meng-upgrade versi OS pada modem hingga versi terbaru. Hasilnya, modem tidak dapat dihubungkan dengan switch. Sayangnya, versi OS-nya tidak bisa di downgrade ke versi awal.
Itulah kesimpulan sementara yang saya dapatkan. Atau mungkin ada kesimpulan lain?
Pelajaran berharga ini tidak saya dapatkan di bangku kuliah. Inilah pengalaman yang saya dapatkan di lapangan. Hati-hati dalam meng-upgrade versi OS.
Ketika saya mencoba memperbaiki sebuah jaringan internet di sebuah Rumah Sakit di Yogyakarta, saya menemukan ketidakcocokan versi OS terbaru yang coba digunakan pada router Mikrotik yang dijadikan sebagai core router, untuk menghubungkan jaringan lokal dengan Internet Service Provider (ISP) dengan device yang ada pada ISP. Indikasinya, trafik internet tinggi (mencapai batas maksimal, bahkan melebihi) padahal tidak digunakan sama sekali. Ketika diganti dengan device lain dengan versi OS yang lebih rendah, trafik internet menjadi normal ketika tidak digunakan (mendekati nol).
Tidak hanya itu. Ketika tetangga saya meminta tolong saya untuk memperbaiki jaringan internet di rumahnya dengan ISP yang sama, saya juga mencoba meng-upgrade versi OS pada modem hingga versi terbaru. Hasilnya, modem tidak dapat dihubungkan dengan switch. Sayangnya, versi OS-nya tidak bisa di downgrade ke versi awal.
Itulah kesimpulan sementara yang saya dapatkan. Atau mungkin ada kesimpulan lain?
Pelajaran berharga ini tidak saya dapatkan di bangku kuliah. Inilah pengalaman yang saya dapatkan di lapangan. Hati-hati dalam meng-upgrade versi OS.
Komentar
Posting Komentar