Ditelepon Teman Lama
Tadi, ketika saya sedang duduk diam di belakang meja belajar, tiba-tiba handphone saya berbunyi. Ternyata ada telepon dari nomor yang tidak dikenal oleh saya. Saya angkat, sang penelepon bertanya menggunakan Bahasa Jawa tetapi logatnya tidak logat Jawa (medhok). Ternyata suara itu adalah suara adik kelas saya sewaktu SMA yang pindah ke Medan, Sumatera Utara sewaktu dia kelas 2 SMA. Lama tak berjumpa, obrolan pun dimulai. Seperti biasa, ngalor-ngidul. He he he.
Senang mendengarnya sehat, mendengarnya sudah 'besar', dan ternyata sudah bekerja. Walaupun masih muda, keputusannya untuk tidak meneruskan kuliah dan kemudian memilih bekerja patut untuk dihargai. Dia bercerita banyak hal. Banyak hal yang dia lakukan saat kami berpisah. Saya terharu. He he he. Ternyata dia masih ingat dengan saya, walaupun ingatannya hanya sampai ingatan terakhirnya sewaktu SMA. Banyak yang berubah, Teman. He he he.
Di saat inilah, teleponnya menentramkan dan menyenangkan hati saya. Bangga sekali rasanya ketika saya mendengar suaranya. Masih ingat saya, itu yang terpenting. Masih menyimpan nomor telepon saya ternyata. Luar biasa! Semoga sukses, Nak. Saya tunggu kamu datang ke Yogyakarta, kota dimana kita berjuang dulu untuk membuat sebuah masterplan perubahan besar untuk SMA kita. He he he. Miss u so, Bro!
Senang mendengarnya sehat, mendengarnya sudah 'besar', dan ternyata sudah bekerja. Walaupun masih muda, keputusannya untuk tidak meneruskan kuliah dan kemudian memilih bekerja patut untuk dihargai. Dia bercerita banyak hal. Banyak hal yang dia lakukan saat kami berpisah. Saya terharu. He he he. Ternyata dia masih ingat dengan saya, walaupun ingatannya hanya sampai ingatan terakhirnya sewaktu SMA. Banyak yang berubah, Teman. He he he.
Di saat inilah, teleponnya menentramkan dan menyenangkan hati saya. Bangga sekali rasanya ketika saya mendengar suaranya. Masih ingat saya, itu yang terpenting. Masih menyimpan nomor telepon saya ternyata. Luar biasa! Semoga sukses, Nak. Saya tunggu kamu datang ke Yogyakarta, kota dimana kita berjuang dulu untuk membuat sebuah masterplan perubahan besar untuk SMA kita. He he he. Miss u so, Bro!
Komentar
Posting Komentar