Meminta Maaf Itu Susah

Cerita ini saya ambil dari akun Facebook dosen saya. Dia mengalami sebuah peristiwa yang bisa untuk membuat kita belajar untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf apabila kita salah, karena ternyata memaafkan itu susah. Doh Tidak perlu panjang lebar lagi, berikut ini adalah tulisan dan foto yang dibuat dan diambil oleh dosen saya sendiri Goodluck :


Iki Volvone, ada yang kenal? B 2984 ND.
Kalau kenal pesen satu saja: suruh belajar minta maaf.



Iki bemperku, semplok ngene kok isa ra krasa? Ibuk'e ki duwe sense ora sih? wong aku sing neng njero mobil we krasa ditabrak...


"punyaku nggak apa-apa, wong cuma kena bannya kok" - bohong. kulihat garis putih memanjang di ujung bemper belakang sebelah kiri Volvomu bu. ga mungkin kalo cuma kena ban, ban di bawah slebor, teneh mobilku penyok wisan nek banmu kena bemperku.


bisa-bisanya cuma dibilang, ini bemper cuma lepas, tinggal dipasang aja kok. lah itu luka bonyok di pojokan itu siapa yang bikin? wong tadinya ga ada...


Kronologi:

Mobil Volvo itu parkir serong di parkiran Mirota Kampus selatan Jogja. Kondisi diam. Terus saya datang, parkir mobil di sebelah kirinya, serong juga (memang garisnya serong). Kemudian Volvo itu mundur ke kiri mau keluar, mobilku g...oyang. Tukang parkir teriak "Stop, stop!" terus aja, mobilku goyang2 lagi. Wah ini pasti bempernya parah nih, pikirku. Bener aja, keluar, copot begitu dari dudukannya plus ada luka tabrak di ujung kanan.
Ibu itu parkirkan Volvonya di tempat lain, terus keluar "Gimana ini mas?", "Lha gimana bu, bemper saya jadi kaya gini". "Oh ini nggak apa-apa, cuma lepas, dibenerkan bisa kok". Saya: "Lah ini dudukannya sampai lepas begini", Dia: "Nggak mungkin itu mas, pasti sudah keropos, mana lagi di sini juga nggak mungkin ada sekrupnya, kan ga ada yg jatuh" (menganggap sepele dan tidak mau disalahkan, mungkin karena mobil saya jelek dan dikira mau morotin ganti rugi).
Bahkan ketika dua orang mas-mas yang ditelpnya (entah famili entah pegawai) datang, malah ngomong "Ini lho masnya, tadi pas saya lagi mundur, tiba-tiba aja masuk".
Dari titiki itu saya mulai berpikir: Sudahlah, tiada guna berargumentasi. SING WARAS NGALAH. Bukan kali pertama saya temukan orang kaya egois dan pakai beking kaya gitu, jadi sudah hapal dengan sifatnya.

Setelah itu salah satu mas2 yang baik menawarkan untuk dibawa ke tempatnya, untuk dipasangkan. Saya minta nomor telp dan alamatnya. Setelah saya belanja, saya SMS mas2 itu, terimakasih atas niat baiknya, tapi saya tidak akan datang. Saya gak akan minta ganti rugi, toh saya juga bukan orang kurang. Tadi sebenarnya saya cuma ingin permintaan maaf dari ibunya, tapi ternyata sulit ya minta maaf. Mas2 yang baik menjawab dg nada sedikit tersinggung. Setelah itu saya SMS lagi, saya bilang saya sudah memaafkan ibu tsb, tapi tolong titip pesan saja (yg saya SMSkan tadi) supaya jangan sampai terjadi dengan orang lain. Setelah itu mas2 kembali SMS dengan nada baik.

Begitulah kira2. saya buka di sini bukan karena masih marah, tetapi membuka mata, bahwa MAAF ITU TERNYATA MAHAL HARGANYA. Jika digitukan, maafkanlah dan maklumilah, tetapi jangan sampai kita memperlakukan orang lain seperti itu. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuka File Laporan SPT Tahunan dengan Ekstensi XFDL

Mengambil File di Folder Cache Google Chrome Browser pada Windows XP

OSPOS: Aplikasi Kasir Gratis Berbasis Open Source untuk UMKM

Apartemen Murah di Singapura

Cara Attach File pada File PDF

Cozy Copy 24: Sarana Mencetak yang Murah dan Sewaktu-waktu

"Waiting to Join" BBM Grup yang Mengganggu

70 tahun Indonesia Merdeka

Masalah OS Mikrotik Versi 5.11 pada RB450G

Ide Bisnis #2: Membuat Konten Cara Penggunaan Software Open Source di Youtube