Menjadi "Natal" bagi Mereka yang Membutuhkan "Natal" Itu
Hari Natal baru saja berlalu. Tetapi, suasana Natal masih terasa hingga sekarang. Biasanya, suasana ini akan berakhir setelah pergantian tahun.
Tidak seperti biasanya, Natal tahun ini terasa 'dingin' dan sedikit berbeda. Saya pun bingung mengapa hal ini terjadi pada diri saya. Setelah berdiam diri beberapa waktu, saya kemudian menyimpulkan bahwa ini semua terjadi karena saya sudah tidak mempunyai satu gereja yang tetap dimana saya bisa berbagi, bersekutu dan beribadah bersama-sama orang yang saya kenal. Banyak hal yang menyebabkan akhirnya saya memutuskan untuk tidak bersama-sama dengan mereka lagi.
Namun, itu semua tidak membuat saya menjadi tidak bisa memperingati Natal. Saya tetap ke gereja walaupun sendirian dan tidak kenal orang yang berada di samping kiri dan kanan saya. Tetapi, karena sendiri itulah saya bisa menjalankan ibadah dengan khusuk. Selama ibadah, saya mendapatkan banyak hal untuk memaknai natal. Saya sangat terinspirasi dengan pesan Natal yang disampaikan oleh seorang Pendeta itu. Di akhir khotbahnya, Pendeta itu berkata kurang lebih seperti ini: "...Natal memberikan satu jenis relasi baru dari 4 jenis relasi antar manusia, yaitu 'I'm not OK, but it's OK.'... ", sebuah kata-kata yang sederhana, tetapi memberikan banyak arti bagi saya.
Dari apa yang saya lakukan dari malam Natal, hingga setelah saya pulang dari gereja, saya mendapatkan satu kesimpulan tentang arti Natal bagi hidup saya: "Menjadi 'Natal' bagi Mereka yang Membutuhkan 'Natal' Itu."
Setiap hari Natal tiba, kita selalu merayakan dan memperingatinya bersama keluarga dan orang-orang yang kita kasihi. Tetapi, terkadang kita tidak berpikir bahwa dibalik itu semua, ada orang-orang yang membutuhkan sukacita Natal, sukacita yang sama dengan apa yang kita rasakan ketika kita merayakan Natal bersama orang-orang yang kita kasihi. Menurut saya, ada baiknya jika kita berbagi sukacita Natal yang kita miliki bersama mereka yang membutuhkannya. Membawa sukacita Natal ke dalam hidup mereka, sehingga mereka juga bisa tersenyum dan tertawa, bahkan merasa bahwa sebenarnya hidup mereka pun berharga, sama berharganya dengan hidup kita. Ingatlah, bahwa mereka membutuhkan kita yang adalah 'Natal' itu.
Selamat Natal bagi yang merayakannya, dan Selamat Tidak Merayakan Natal bagi yang tidak merayakannya. Tuhan Memberkati.
Komentar
Posting Komentar