Lagi-lagi Tidak Tepat Waktu
Hari ini, Biker Dungu goes to Kopeng part 3. Rencananya, kami berangkat pukul 05.30 WIB. Namun, karena keterlambatan saya, kami baru berangkat pukul 07.00 WIB dan tiba di Kopeng pukul 09.30 WIB. Kemudian kami mempersiapkan diri kami dan sepeda kami untuk mengarungi medan yang sangat menyenangkan. Kira-kira pukul 10.00 WIB kami mulai petualangan kami.
Sesampainya di garis finish, kira-kira pukul 13.00 WIB, kami melihat satu sama lain, kemudian tertawa karena seluruh tubuh kami berlumuran tanah. Hujan yang mengguyur Kopeng hari ini membuat tanah di sana menjadi 'becek'. Sembari tertawa, kami membalikkan sepeda kami dan meletakkannya di tanah. Banyak diantara kami kemudian berlari menuju kamar mandi untuk sekedar membersihkan badan sambil menunggu teh panas yang telah dipesan oleh salah seorang teman.
Selesai melakukan semuanya, kami bersiap untuk pulang. Sambil mengikat sepeda, salah seorang teman saya berkata kepada saya: "Dari acara yang diadakan bikers dungu, kamu sudah empat kali, Bro." Betapa terkejutnya saya. Dengan santainya saya menyanggahnya, "Lha, si X?" bla..bla..bla..
Singkat cerita, percakapan selesai. Kami pulang, tentunya sambil hujan-hujan karena hari ini hujan sepertinya tidak mau berhenti dan terus ingin membasahi bumi.
Sekarang, saya berpikir. Betapa tidak tahu dirinya saya. Betapa saya yang sering berkata dan mengajak orang lain untuk tidak terlambat, justru sering terlambat. Tidak hanya di acara bikers dungu, tetapi hampir di setiap acara dan kegiatan. Ini waktunya berubah. Kedewasaan tidak diukur dari berapa banyaknya orang berumur, tetapi apa yang dilakukan orang itu. Ya, ini saatnya menjadi dewasa dan tidak mengulang kesalahan yang sama. Semoga saya bisa.
Sesampainya di garis finish, kira-kira pukul 13.00 WIB, kami melihat satu sama lain, kemudian tertawa karena seluruh tubuh kami berlumuran tanah. Hujan yang mengguyur Kopeng hari ini membuat tanah di sana menjadi 'becek'. Sembari tertawa, kami membalikkan sepeda kami dan meletakkannya di tanah. Banyak diantara kami kemudian berlari menuju kamar mandi untuk sekedar membersihkan badan sambil menunggu teh panas yang telah dipesan oleh salah seorang teman.
Selesai melakukan semuanya, kami bersiap untuk pulang. Sambil mengikat sepeda, salah seorang teman saya berkata kepada saya: "Dari acara yang diadakan bikers dungu, kamu sudah empat kali, Bro." Betapa terkejutnya saya. Dengan santainya saya menyanggahnya, "Lha, si X?" bla..bla..bla..
Singkat cerita, percakapan selesai. Kami pulang, tentunya sambil hujan-hujan karena hari ini hujan sepertinya tidak mau berhenti dan terus ingin membasahi bumi.
Sekarang, saya berpikir. Betapa tidak tahu dirinya saya. Betapa saya yang sering berkata dan mengajak orang lain untuk tidak terlambat, justru sering terlambat. Tidak hanya di acara bikers dungu, tetapi hampir di setiap acara dan kegiatan. Ini waktunya berubah. Kedewasaan tidak diukur dari berapa banyaknya orang berumur, tetapi apa yang dilakukan orang itu. Ya, ini saatnya menjadi dewasa dan tidak mengulang kesalahan yang sama. Semoga saya bisa.
Komentar
Posting Komentar