Internet di Australia dan Indonesia

Salah satu yang kami obrolkan adalah internet. Memang, perbandingan dalam hal apapun, internet di negara maju dan negara berkembang memang sangat berbeda jauh. Dia mengeluh dengan modem yang dia bawa - pinjaman dari tantenya - karena koneksinya sangat lambat (saya tidak ingin menyebut apa provider yang digunakan, agar tidak disebut sebagai pencemaran nama baik. He he he). Saya heran, padahal untuk membuka Facebook saja, saya katakan itu lancar. Sayangnya saya tidak mencoba untuk mengukur download speed-nya. Dia mengatakan bahwa paket yang digunakan adalah paket unlimited. Mendengar perkataannya, saya hanya nyengir saja. Saya menjelaskan bahwa unlimited di Indonesia adalah unlimited dalam tanda kutip. Dia semakin bingung. Saya coba menjelaskan, akhirnya dia mulai paham. Syukurlah! He he he.

Katanya, di Australia jauh berbeda. Yang namanya unlimited di sana memang benar-benar unlimited, tidak menggunakan tanda kutip. Dia mengatakan bahwa di sana dia berlangganan internet dengan membayar AUD 100 per bulan. Saya terheran-heran karena biaya yang dikeluarkannya cukup besar. Ternyata saya salah. Di Australia, dia mampu membayar hanya dengan gaji 5 jam kerja. Ditambah lagi, katanya, download speed yang didapat sekitar 20 MBps. Saya hanya bisa terdiam kagum.

Kapan Indonesia bisa seperti itu ya? Untuk koneksi yang lancar saja di sini sudah sangat bersyukur. Jangankan 20 MBps, 70 KBps saja, jika stabil, itu sudah sebuah prestasi bagi provider saya. Ini baru masalah internet, belum yang lain-lain. Ayo, Indonesia, cepat mengejar negara-negara lain yang lebih maju! Kita tidak boleh kalah!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuka File Laporan SPT Tahunan dengan Ekstensi XFDL

Mengambil File di Folder Cache Google Chrome Browser pada Windows XP

OSPOS: Aplikasi Kasir Gratis Berbasis Open Source untuk UMKM

Apartemen Murah di Singapura

Cara Attach File pada File PDF

Cozy Copy 24: Sarana Mencetak yang Murah dan Sewaktu-waktu

"Waiting to Join" BBM Grup yang Mengganggu

70 tahun Indonesia Merdeka

Masalah OS Mikrotik Versi 5.11 pada RB450G

Ide Bisnis #1: Berbisnis dari Software Open Source