Pelatihan Microsoft Office 2007 untuk Guru SD-SMP Bantul dan Gunung Kidul #1
Sabtu kemarin (28 Januari 2012), saya dan beberapa teman yang lain menjadi asisten dari beberapa dosen yang ditunjuk untuk melatih guru-guru SD-SMP di daerah Bantul dan Gunung Kidul untuk menggunakan Microsoft Office 2007. Pelatihan ini merupakan program yang diadakan atas permintaan PT. Astra kepada Duta Wacana Training Center (DWTC). Saya kurang tahu mengapa PT. Astra yang memintanya. Menurut rencana, pelatihan ini akan diadakan sebanyak lima kali selama 4 jam setiap hari Sabtu. Jadi, kemarin adalah pertemuan pertama.
Banyak hal yang bisa saya dapatkan ketika menjadi asisten pelatih dalam kegiatan ini. Mulai dari hal yang lucu sampai hal yang bisa dijadikan pelajaran bagi hidup saya. Lucu, karena saya harus mengajar guru-guru yang tidak lagi muda, bahkan sudah mempunyai cucu, dan banyak diantara mereka yang mengoperasikan komputer saja belum pernah, sehingga untuk memegang mouse saja susahnya minta ampun. Masih banyak hal lain yang bisa membuat kami tertawa. Ini bukan bermaksud menghina mereka, tetapi memang inilah yang terjadi. Maklum, karena mereka bertempat di pelosok, sehingga mungkin kurang terjangkau teknologi.
Di sisi lain, banyak hal menarik yang bisa dijadikan pelajaran berharga. Guru-guru setua mereka masih mempunyai kemauan yang besar untuk belajar. Mereka mau untuk datang walaupun rumah mereka jauh (ada yang bilang bahwa mereka harus menempuh perjalanan sejauh 20 km). Selain itu, mereka selalu mencatat dan mengulangi apa yang mereka pelajari. Rata-rata pengulangan yang dilakukan sebanyak 2 atau 3 kali. Nah, kita sebagai generasi muda, seringkali tidak mempunyai kemauan sebesar itu. Ini patut dijadikan contoh. Seperti namanya, guru: digugu lan ditiru. Salut untuk beliau!
Gambar diambil menggunakan kamera Handphone Xperia Ray.
Banyak hal yang bisa saya dapatkan ketika menjadi asisten pelatih dalam kegiatan ini. Mulai dari hal yang lucu sampai hal yang bisa dijadikan pelajaran bagi hidup saya. Lucu, karena saya harus mengajar guru-guru yang tidak lagi muda, bahkan sudah mempunyai cucu, dan banyak diantara mereka yang mengoperasikan komputer saja belum pernah, sehingga untuk memegang mouse saja susahnya minta ampun. Masih banyak hal lain yang bisa membuat kami tertawa. Ini bukan bermaksud menghina mereka, tetapi memang inilah yang terjadi. Maklum, karena mereka bertempat di pelosok, sehingga mungkin kurang terjangkau teknologi.
Di sisi lain, banyak hal menarik yang bisa dijadikan pelajaran berharga. Guru-guru setua mereka masih mempunyai kemauan yang besar untuk belajar. Mereka mau untuk datang walaupun rumah mereka jauh (ada yang bilang bahwa mereka harus menempuh perjalanan sejauh 20 km). Selain itu, mereka selalu mencatat dan mengulangi apa yang mereka pelajari. Rata-rata pengulangan yang dilakukan sebanyak 2 atau 3 kali. Nah, kita sebagai generasi muda, seringkali tidak mempunyai kemauan sebesar itu. Ini patut dijadikan contoh. Seperti namanya, guru: digugu lan ditiru. Salut untuk beliau!
Gambar diambil menggunakan kamera Handphone Xperia Ray.
Komentar
Posting Komentar