Pengalaman Saya Bersama Blackberry Curve 3G
Dari apa yang saya rasakan selama sekitar satu bulan ini menggunakan Blackberry Curve 3G. Banyak hal yang sebenarnya tidak saya suka, mulai dari memori (RAM) terlalu kecil sehingga sering lambat dan sering tidak seperti yang saya inginkan, hasil gambar dari kamera yang sering tidak bagus karena memang kameranya jelek. Ini bukan menyerang dan tidak ada maksud apa-apa. Saya hanya ingin bercerita tentang pengalaman saya saja.
Seringkali, karena kurangnya RAM, smartphone ini me-restart sendiri dan sering berjalan sangat lambat. Selain itu, keterbatasan internal memory membuat HP ini hanya dapat menampung sedikit aplikasi, sangat jauh berbeda dengan Android. Ditambah lagi, apabila menggunakan OS 6. Resource yang dibutuhkan untuk OS 6, khususnya storage, sangat besar, lebih besar daripada OS 5. Ini juga menjadi faktor lain mengapa Blackberry Curve 3G saya hanya saya install tujuh atau delapan aplikasi saja.
Untuk baterai, saya mengecas HP ini lebih kurang 16 jam sekali. Cukup boros, sama borosnya dengan smartphone yang lain, kecuali iPhone. Itu kasus jika saya menyetel HP ini untuk mendapat sinyal 3G. Jika saya setel hanya untuk menerima sinyal 2G, HP ini dapat bertahan lebih kurang 1 hari (24 jam).
Di sisi provider, ketidaksiapan provider terhadap infrastruktur jaringan 3G dan di atasnya, membuat tidak stabilnya sinyal 3G diterima oleh HP saya. Menurut saya, ini menambah boros penggunaan baterai HP saya. Akhirnya, saya menyetel HP saya untuk menerima sinyal 2G saja. Kenyataannya, sinyal 2G lebih stabil dan lebih irit dalam penggunaan baterai.
Hal lain, BBM sering sekali ngadat, overposting menurut saya, sehingga membebani jaringan. Padahal, jaringan untuk Blackberry berbeda dengan jaringan yang lain. Mungkinkah penggunanya memang terlalu banyak? Nampaknya perlu dilakukan riset untuk mengetahui penggunaan rata-rata bandwidth pada setiap pengguna.
Sebenarnya, masih banyak hal lain yang mengganggu saya tetapi saya tidak ingin menyebutkannya karena dikiranya saya hanya mencela saja. Ini pengalaman saya dan mungkin berbeda dengan yang lain. Terakhir, Blackberry memang menawarkan kepraktisan, tetapi tidak kenyamanan.
Seringkali, karena kurangnya RAM, smartphone ini me-restart sendiri dan sering berjalan sangat lambat. Selain itu, keterbatasan internal memory membuat HP ini hanya dapat menampung sedikit aplikasi, sangat jauh berbeda dengan Android. Ditambah lagi, apabila menggunakan OS 6. Resource yang dibutuhkan untuk OS 6, khususnya storage, sangat besar, lebih besar daripada OS 5. Ini juga menjadi faktor lain mengapa Blackberry Curve 3G saya hanya saya install tujuh atau delapan aplikasi saja.
Untuk baterai, saya mengecas HP ini lebih kurang 16 jam sekali. Cukup boros, sama borosnya dengan smartphone yang lain, kecuali iPhone. Itu kasus jika saya menyetel HP ini untuk mendapat sinyal 3G. Jika saya setel hanya untuk menerima sinyal 2G, HP ini dapat bertahan lebih kurang 1 hari (24 jam).
Di sisi provider, ketidaksiapan provider terhadap infrastruktur jaringan 3G dan di atasnya, membuat tidak stabilnya sinyal 3G diterima oleh HP saya. Menurut saya, ini menambah boros penggunaan baterai HP saya. Akhirnya, saya menyetel HP saya untuk menerima sinyal 2G saja. Kenyataannya, sinyal 2G lebih stabil dan lebih irit dalam penggunaan baterai.
Hal lain, BBM sering sekali ngadat, overposting menurut saya, sehingga membebani jaringan. Padahal, jaringan untuk Blackberry berbeda dengan jaringan yang lain. Mungkinkah penggunanya memang terlalu banyak? Nampaknya perlu dilakukan riset untuk mengetahui penggunaan rata-rata bandwidth pada setiap pengguna.
Sebenarnya, masih banyak hal lain yang mengganggu saya tetapi saya tidak ingin menyebutkannya karena dikiranya saya hanya mencela saja. Ini pengalaman saya dan mungkin berbeda dengan yang lain. Terakhir, Blackberry memang menawarkan kepraktisan, tetapi tidak kenyamanan.
Komentar
Posting Komentar