(Masih) Berkutat dengan RADIUS Server: Pencerahan
Kalau kemarin saya mencoba meng-install daloRADIUS di Ubuntu Server 10.04 LTS dan berhasil dengan mengikuti tutorial yang saya post-kan di sini, kemarin saya menemukan tutorial yang baru. Saya tidak mencoba menggunakan router karena ketika saya coba baca dan pahami lagi tutorial yang di post pada sebuah blog, saya menjadi ragu. Sesuai pemahaman saya yang saya sudah post-kan di sini, dan baca-baca lagi di sana sini, pemahaman saya tentang daloRADIUS menjadi bertambah.
Menurut saya, daloRADIUS adalah sebuah software yang dibuat untuk memanajemen RADIUS server yang dibangun menggunakan freeRADIUS. Mengapa ada daloRADIUS? Agar lebih mempermudah kita (orang awam) untuk melakukan CRUD (Create, Read, Update dan Delete) pada database freeRADIUS. Artinya, kita sebagai pengelola RADIUS server dapat dengan mudah mengelola akun mana yang dapat terhubung dengan hotspot kita, akun mana yang tidak dapat terhubung, menghapus akun, menambah akun, dan sebagainya. Dikatakan mempermudah (atau lebih mudah) karena kita tidak perlu menggunakan perintah (command) Linux atau sejenisnya yang diketikkan via console (terminal), tetapi cukup melalui web browser dengan interface yang mudah dipahami. (Koreksi jika saya salah.)
Tetapi, daloRADIUS saja tidak cukup ketika kita ingin membuat RADIUS server. Ingat bahwa daloRADIUS hanya bertugas untuk mempermudah manajemen freeRADIUS, tetapi tidak menyediakan interface atau yang biasa dikenal dengan captive portal untuk client. Sepemahaman saya, tanpa captive portal, pengguna hotspot tidak bisa berinteraksi dengan server karena tidak tahu apakah pengguna berhak terhubung dengan internet atau tidak. Lebih dalam lagi, pengguna tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika tidak ada captive portal. Nah, oleh karena itu, perlu adanya captive portal yang membuat pengguna mengerti apa yang harus dilakukan. ChilliSpot adalah salah satu captive portal yang banyak digunakan pada RADIUS server. Namun, sekarang ini sudah tidak dikembangkan lagi. ChilliSpot digunakan sebagai dasar pembuatan CoovaChilli (sebagai dasaya tidak begitu mengerti mengapa seperti ini). Saat ini, CoovaChilli masih terus dikembangkan dan menghasilkan berbagai macam produk. (Lagi, koreksi jika saya salah.)
Nah, kemarin, saya mencoba untuk mengimplementasikan ketiganya (FreeRADIUS, CoovaChilli dan daloRADIUS) menggunakan tutorial ini. Ketika semuanya selesai, saya mencobanya. Hasilnya tetap tidak bisa. Menurut analisis saya, kesalahan saya terletak pada alamat IP. Saya menggunakan alamat IP yang berbeda dengan yang ada pada tutorial. Saya masih bingung dengan konfigurasi alamat IP yang tidak dijelaskan di tutorial tersebut. Akhirnya, baca sana sini lagi, saya mendapatkan sedikit pencerahan. Saya sedikit dengan maksud alamat IP yang dituliskan di tutorial tersebut.
Sudah, terlalu panjang. Nanti Anda bosan membacanya. He he he. Saya akan coba besok. Semoga berhasil. He he he.
Menurut saya, daloRADIUS adalah sebuah software yang dibuat untuk memanajemen RADIUS server yang dibangun menggunakan freeRADIUS. Mengapa ada daloRADIUS? Agar lebih mempermudah kita (orang awam) untuk melakukan CRUD (Create, Read, Update dan Delete) pada database freeRADIUS. Artinya, kita sebagai pengelola RADIUS server dapat dengan mudah mengelola akun mana yang dapat terhubung dengan hotspot kita, akun mana yang tidak dapat terhubung, menghapus akun, menambah akun, dan sebagainya. Dikatakan mempermudah (atau lebih mudah) karena kita tidak perlu menggunakan perintah (command) Linux atau sejenisnya yang diketikkan via console (terminal), tetapi cukup melalui web browser dengan interface yang mudah dipahami. (Koreksi jika saya salah.)
Tetapi, daloRADIUS saja tidak cukup ketika kita ingin membuat RADIUS server. Ingat bahwa daloRADIUS hanya bertugas untuk mempermudah manajemen freeRADIUS, tetapi tidak menyediakan interface atau yang biasa dikenal dengan captive portal untuk client. Sepemahaman saya, tanpa captive portal, pengguna hotspot tidak bisa berinteraksi dengan server karena tidak tahu apakah pengguna berhak terhubung dengan internet atau tidak. Lebih dalam lagi, pengguna tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika tidak ada captive portal. Nah, oleh karena itu, perlu adanya captive portal yang membuat pengguna mengerti apa yang harus dilakukan. ChilliSpot adalah salah satu captive portal yang banyak digunakan pada RADIUS server. Namun, sekarang ini sudah tidak dikembangkan lagi. ChilliSpot digunakan sebagai dasar pembuatan CoovaChilli (sebagai dasaya tidak begitu mengerti mengapa seperti ini). Saat ini, CoovaChilli masih terus dikembangkan dan menghasilkan berbagai macam produk. (Lagi, koreksi jika saya salah.)
Nah, kemarin, saya mencoba untuk mengimplementasikan ketiganya (FreeRADIUS, CoovaChilli dan daloRADIUS) menggunakan tutorial ini. Ketika semuanya selesai, saya mencobanya. Hasilnya tetap tidak bisa. Menurut analisis saya, kesalahan saya terletak pada alamat IP. Saya menggunakan alamat IP yang berbeda dengan yang ada pada tutorial. Saya masih bingung dengan konfigurasi alamat IP yang tidak dijelaskan di tutorial tersebut. Akhirnya, baca sana sini lagi, saya mendapatkan sedikit pencerahan. Saya sedikit dengan maksud alamat IP yang dituliskan di tutorial tersebut.
Sudah, terlalu panjang. Nanti Anda bosan membacanya. He he he. Saya akan coba besok. Semoga berhasil. He he he.
Komentar
Posting Komentar