Hijrah ke Pontianak
Sudah tiga hari ini saya berada di Pontianak, Kalimantan Barat untuk bekerja. Perusahaan tempat saya bekerja menempatkan saya di kota ini. Ini adalah kali pertamanya saya meninggalkan rumah dalam waktu yang lama. Bahkan ini juga kali pertama saya meninggalkan Pulau Jawa. Tidak pernah ada dalam rencana saya sebelumnya. Saya percaya ini adalah rencana-Nya yang terbaik bagi saya. Di satu sisi saya sedih karena harus meninggalkan banyak hal yang sudah, sedang dan akan terjadi di Yogyakarta, tetapi di sisi lain saya senang karena saya mempunyai petualangan yang baru untuk hidup saya.
Selama tiga hari ini, yang saya amati, Pontianak sepertinya kota yang sangat mengasyikkan. Suasananya pun mirip dengan Yogyakarta, karena Kota Pontianak memang tidak besar. Jika dilihat dari biaya hidup, Yogyakarta dan Pontianak memang jauh berbeda. Terutama dalam hal makan. Saya cukup maklum karena semuanya masih berpusat di Pulau Jawa. Padahal Indonesia tidak hanya Pulau Jawa. Sangat miris dan ironis. Ya sudahlah. Tidak usah terlalu jauh membahas itu. Yang penting sekarang, bagi saya, kota ini memberikan sebuah tantangan baru untuk saya 'taklukan'. Sebuah petualangan hidup yang harus saya selesaikan dengan baik. Selebihnya, saya menyerahkan semuanya pada Tuhan.
Selamat datang, Pontianak. Robby, welcome to your real life! He he he.
Selama tiga hari ini, yang saya amati, Pontianak sepertinya kota yang sangat mengasyikkan. Suasananya pun mirip dengan Yogyakarta, karena Kota Pontianak memang tidak besar. Jika dilihat dari biaya hidup, Yogyakarta dan Pontianak memang jauh berbeda. Terutama dalam hal makan. Saya cukup maklum karena semuanya masih berpusat di Pulau Jawa. Padahal Indonesia tidak hanya Pulau Jawa. Sangat miris dan ironis. Ya sudahlah. Tidak usah terlalu jauh membahas itu. Yang penting sekarang, bagi saya, kota ini memberikan sebuah tantangan baru untuk saya 'taklukan'. Sebuah petualangan hidup yang harus saya selesaikan dengan baik. Selebihnya, saya menyerahkan semuanya pada Tuhan.
Selamat datang, Pontianak. Robby, welcome to your real life! He he he.
Komentar
Posting Komentar