Fresh Graduate yang Belajar

Bagi seseorang yang baru lulus seperti saya ini, hal yang paling bahkan sangat diidam-idamkan adalah bekerja di perusahaan. Sukur-sukur, perusahaan yang besar seperti PT. Astra International Tbk, PT. Djarum, dan masih banyak lagi. Bagi sebagian orang termasuk saya, hal yang paling diidam-idamkan adalah rehat sejenak, dolan, kemudian mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang besar juga. He he he. Tetapi sayang, saya tidak menikmati masa rehat yang lama karena satu dan lain hal. Kini saya berada di Jakarta untuk mengikuti training di sebuah perusahaan yang kata orang sangat besar seperti yang pernah saya jelaskan di sini.

Banyak hal yang saya dapatkan selama hampir satu minggu belajar di perusahaan ini. Di training ini saya lebih banyak belajar tentang struktur perusahaan (karena baru bekerja di perusahaan ini), business core perusahaan, sistem manajemen perusahaan, marketing produk, dan masih banyak lagi. Saya merasa sangat senang berkesempatan untuk mengikuti training ini karena saya bisa belajar banyak tentang analisis bisnis dan sistem manajemen. Namun, sedih juga karena selain jauh dari domisili saya, banyak juga istilah-istilah ekonomi yang digunakan. Saya tidak begitu mengerti karena background pendidikan saya yang bukan ekonomi. Istilah-istilah tersebut tidak familiar bagi saya, walaupun sebagian istilah yang digunakan sudah pernah saya dengar dan bahkan mungkin digunakan. Tetapi, ini tidak menjadi masalah berarti.

Nah, selain itu semua, ada hal yang lebih penting dari sekedar belajar materi-materi yang akan digunakan dalam pekerjaan tersebut. Seorang fresh graduate biasanya akan bekerja di Jakarta atau mungkin diluar pulau agar lebih banyak pelajaran dan pengalaman yang didapatkan daripada dia berada di kota-kota besar di Jawa dan Bali. Itu wajar dan biasa. Perusahaan menginginkan karyawan yang biasa-biasa saja. Namun, dalam pekerjaannya, ia tidak hanya akan bertemu dengan job description-nya saja. Tetapi, ia juga akan bertemu dengan orang lain, rekan sejawat, atasan atau boss, lingkungan dan bawahan. Mungkin masih banyak lagi yang lainnya. Disinilah aspek sosial kita diuji. Tidak hanya mudah beradaptasi, tetapi banyak komponen yang lain yang akan diuji dalam aspek sosial. Salah satu contohnya adalah kemandirian dan manajemen diri. Kedua ini tidak dapat dipisahkan, apalagi jika seorang fresh graduate tersebut baru pertama kali 'berpisah' dari keluarga mereka. Harus dapat mandiri dan memanajemen diri untuk dapat hidup dengan baik. Dari kedua komponen inilah - menurut saya - adaptasi dapat dilakukan dengan baik. Hasilnya, diri kita dapat diterima oleh aspek-aspek lain yang berada disekeliling kita. Jika tidak, maka kita akan mendapatkan 'hukuman' dari masyarakat. Kalau hanya jadi bahan cibiran mungkin tidak masalah bagi kita karena kita tidak tahu. Tetapi, jika kita dikucilkan oleh yang lainnya, barulah menjadi masalah yang besar. Disisi lain, kita harus ingat bahwa pengucilan adalah muara dari cibiran. Hasil akhirnya, kita jadi tidak betah dan akhirnya keluar. Sepele, tetapi berakibat sangat fatal.

Saya bukan seorang yang sudah berhasil karena akan dan sedang diuji saat ini. Saya masih harus banyak belajar. Cara yang paling mudah adalah mengambil sudut pandang orang lain dan mengukur apa yang akan kita lakukan pada sudut pandang mereka. Apabila dirasa tidak mengganggu dan tidak merugikan siapa-siapa, saya rasa hasilnya akan menjadi sikap positif yang dapat diterima oleh semua pihak. Selain itu, dua hal yang juga tidak kalah penting adalah menjadi diri sendiri dan tidak menjadi 'penjilat'. Menjadi diri sendiri karena setiap orang pasti unik dan memiliki identitas masing-masing, yang tentunya berbeda dari yang lain. Itu adalah jadi diri kita. Sudah. Sudah terlalu panjang tulisan saya ini. Nanti Anda akan malas membacanya. He he he. Selamat bekerja di tempat yang baru bagi Sodara yang saat ini sudah mendapatkan pekerjaan. Semoga sukses!